Jembatan Kayu
Oleh:
Silvia
Sejenjang
asa yang dia punya ternyata tumbuh di depan mata. Lelaki itu bergeming. Mata
coklatnya nyaris tak berkedip. Jantungnya serasa tak menempel di dalam
tubuhnya. Tetapi mulutnya tak berhenti mengucap syukur.
Dia adalah
Radyatma Nugraha. Seorang lelaki dewasa yang tengah mengutarakan isi hati pada
wanitanya, Rosalina. Wanita yang ditemukannya dua tahun lalu di jembatan kayu
rapuh, di tengah hujan lebat malam itu.
Cincin yang
dibawanya telah berpindah melingkari jari manis mungil milik Rosalina. Satu
menit yang lalu, wanita itu mengangguk atas kalimat yang dikatakan Radyatma
kepadanya.
Dan di
sanalah mereka sekarang. Di atas jembatan kayu yang masih rapuh namun tetap
kuat menjadi pijakan setiap kaki.
Komentar
Posting Komentar
Silakan berkomentar :)