Kenyataan yang Palsu(?)
Oleh:
Vanessa
Aku tidak tahu
kenapa aku bisa berteman denganmu.
Kau palsu,
pembohong. Kau berbeda dari orang-orang yang kukenal. Ketika banyak yang
menghibur diri dengan topeng ceria sembari menimbun luka, kau malah bertingkah
menderita sambil menyembunyikan tawa.
Kau
memalsukan kesedihanmu.
Kau tertawa
melihat orang bersimpati denganmu.
Dan aku
memperhatikan semuanya itu. Sungguh, aku tak tahu kenapa kubisa berteman
denganmu.
Kau yang
selalu mempertahankan senyum ketika bersamaku, tapi menghapusnya begitu saja
dan memasang cemberut ketika bersama orang lain.
Apa yang
kau inginkan?
Perhatian?
Kasihan? Apa yang ingin kau capai dengan memasang topeng ini?
Kenapa kau
melepaskan topengmu hanya di hadapanku? Tidak kah kau tahu, kau hanya membuatku
menginginkan lebih?
Lebih
sering melihat senyum itu, mendengar tawamu, mendengar gurauanmu. Tanpa sadar,
aku berusaha mengeluarkan sifat aslimu ketika kita tidak sendiri, dan beberapa
kali, aku melihat retakan dalam sandiwaramu.
Kita
membuatnya menjadi permainan. Aku berusaha melepas topengmu, kau berusaha
mempertahankannya. Seru, aku akui. Tapi pada akhirnya, kemenangan adalah
milikku.
Teman-teman
kita terkejut melihat sifat aslimu, melihat kalau kau bukan seorang pemurung,
pendiam, pelit senyum. Perubahanmu membuat mereka merasa lega. Syukur karena
kau pun mampu berbahagia.
Lama
setelah saat itulah, aku menyadari kalau selama ini kau tak pernah
bersandiwara.
Komentar
Posting Komentar
Silakan berkomentar :)