Puisi: Aku dan Bambu Runcing
Aku
dan Bambu Runcing (oleh
Firman Agung Setyo Aji)
Saat suara teriakan kebebasan berkumandang Bercampur padu dengan dinginnya kabut subuh Menggigil hingga menembus tulang Kaki berjalan mengendap tegar tanpa alas Mata mengawas bergerak ke kiri dan ke kanan
Saat suara teriakan kebebasan berkumandang Bercampur padu dengan dinginnya kabut subuh Menggigil hingga menembus tulang Kaki berjalan mengendap tegar tanpa alas Mata mengawas bergerak ke kiri dan ke kanan